Jumat, 27 September 2013

AMPUTASI....TIDAKKKK!!!

Awalnya saya tidak mengenal bapak ini. Beliau sekarang ini berusia 35 tahun. Karena kemurahan Tuhan akhirnya saya mengenalnya sudah dalam keadaan yang tidak bisa berjalan. Penderitaan beliau di mulai saat bulan Maret 2013, kaki kanan beliau kejatuhan kayu dan terluka. Ternyata luka yang dideritanya tidak kunjung sembuh bahkan semakin parah dan kakinya menjadi membengkak dan menghitam. Ternyata setelah dicek beliau menderita diabetes, dari hasil cek lab yang dilakukan menunjukkan angka 390. Sejak bulan Mei 2013 beliau berobat ke kota Jambi. Setiap 2 hari sekali perawatan luka mengeluarkan biaya Rp. 500.000,00 sekali datang. Selama 2 bulan, keluarga sederhana ini habis-habisan untuk merawat luka saja menghabiskan sekitar Rp. 15 juta. Luka yang ada tidak membaik tetapi semakin parah sampai akhirnya tidak bisa berjalan. Bapak tersebut berpikir sudah tidak ada harapan baginya karena sudah mengeluarkan uang begitu banyak namun kenyataannya tidak menjadi lebih baik. Bapak tersebut sudah pasrah dengan keadaan yang ada.

Jumat, 06 September 2013

RISIKO CEDERA PEMANEN ATAS NAMA FASHION, WOW!!

Rela memakainya setiap hari? Rela menghabiskan jutaan rupiah untuk membelinya? Rela menahan sakit yang timbul setelah memakainya? ADAKAH YANG SALAH? Tidak ada yang salah karena jutaan perempuan sangat mencintai sepatu hak tinggi alias HIGH HEELS. Dengan  tujuan untuk menunjang penampilan di muka umum, tampil lebih cantik, anggun dan menawan.

Berdasarkan penelitian terbaru, 90% perempuan mengalami masalah pada kakinya setelah memakai sepatu hak tinggi. Bahkan high heels, sebutan lain dari sepatu hak tinggi, dapat menempatkan penggunanya dalam risiko cedera permanen atas nama fashion. ”Semakin tinggi hak yang dipakai, akan membuat tubuh menjadi miring ke depan," ditulis Daily Mail. "Membuat Anda harus bersandar untuk mengimbanginya. Hal ini dapat membuat tulang panggul Anda keluar dari keselarasan dan menyebabkan kompresi tulang belakang."


OH TUHAN...SAYA MUNGKIN CACAT SEUMUR HIDUP

Perkenalkan nama saya Ira dari Manado. Saat November 2012 saya terpeleset, jatuh dan kesulitan berdiri karena sakit. Ternyata dari hasi pemeriksaan terdapat 2 garis retak. Usia saya 39 tahun, saat itu dokter mengatakan bahwa tulang saya sudah mengalami osteoporosis (bisa dilihat pada hasil rontgen tulang kaki kanan). Hal ini membuat proses penyembuhan akan memakan waktu yang lebih lama. Membutuhkan waktu sampai 1 tahun. Bahkan ada yang sudah pulih tetapi mengalami kecacatan yaitu mengalami pincang seumur hidup. Saat itu saya merasa sedih sekali karena khawatir cacat seumur hidup jika tidak menggunakan terapi yang pas untuk pemulihan tulang saya. Sedih juga karena tidak akan bisa menggunakan high heels lagi.

Rabu, 04 September 2013

KEPUTIHAN: ANAK 2 TAHUN, 2 (dua) TAHUN MENDERITA, 10 HARI PULIH!!

Suatu hari saat kami bersantai, kami mencium bau yang tidak sedap. Kami mencoba mencari sumber bau tersebut ternyata anak kami yang berusia 2 tahun mengatakan bahwa dirinya yang bau. Kami baru menyadari bahwa anak kecil kamu bukan saja bau namun sering kali dia menggaruk-garuk alat kelaminnya. Awalnya kami berpikir dia sedang membenarkan posisi celana dalamnya tapi tenyata kejadian tersebut berulang-ulang. Saat kami cek, kami terkejut ternyata anak kami menderita keputihan. Dari jarak 5 meter sudah tercium baunya. Siapapun yang berada di dekatnya bisa merasakan bau yang tidak sedap tersebut. Kami berpikir bahwa keputihan hanya dialami oleh wanita dewasa ternyata tidaklah demikian. Kasihan Abdiella anak kami, penderitaan yang dialami bukan 1 atau 2 bulan namun 2 tahun.

HAH...ANAK-ANAK KEPUTIHAN? WASPADALAH!!


SI kecil keputihan? Kok bisa? Jangan panik dulu, karena keputihan memang tidak mengenal usia. Bisa menyerang bayi, balita, anak-anak hingga perempuan dewasa. Penyebabnya bermacam-macam pula, mulai dari jamur sampai indikasi penyakit yang lebih parah. Bisa berbahaya, bisa juga tidak. 

Pada Anak Perempuan dapat terjadi meskipun belum mendapatkan menstruasi. Gejala Keputihan tersebut menjadi petunjuk adanya suatu infeksi di saluran kemih maupun sekitar vagina Anak Perempuan anda. keadaan vagina anak perempuan yang higiene, faktor tubuh yang terlalu gemuk sehingga menyebabkan lipatan di daerah sela paha. Apabila lipatan ini tidak terjaga kebersihannya, jarang mengganti celana yang basah karena keringat, kebiasaan menggaruk daerah tersebut dan sebagainya dapat menyebabkan Infeksi tersebut. Penggunaan pantyliner boleh saja, namun yang terpenting adalah bagaimana mengajarkan kebersihan/higiene di daerah tersebut.

Pada dasarnya, keputihan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu keputihan Fisiologi (normal) misalnya karena perkembangan alat kelamin dan keputihan Patalogis.  Jenis kedualah (patologis) yang perlu diwaspadai, karena bisa disebabkan oleh jamur, alergi, bakteri, parasit, cacing, infeksi, dll. Bahkan ada penyebab ekstrem seperti rasa ingin tahu balita dengan memasukkan benda ke daerah kemaluan.