APAKAH GEJALA-GEJALA DIBAWAH INI ANDA RASAKAN? Jika Iya PASTIKAN Anda membaca artikel ini hingga habis
- Sering buang air kecil
- Sering merasa sangat haus
- Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi.
- Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
- Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.
- Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.
- Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.
- Mudah merasa lelah.
Jumlah pengidap diabetes di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025. Itu yang membuat Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Survey terhadap pengidap diabetes di Jakarta menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota maupun desa, memiliki risiko diabetes yang sama. Apa itu diabetes? Bagaimana gejala diabetes? Apa bahaya diabetes sehingga sering dijuluki "Sillent Killer" atau "Pembunuh yang Senyap"? Dapatkah diabetes disembuhkan?
Diabetes Mellitus
Nama lengkap diabetes adalah diabetes
mellitus yang berarti "gula madu". Istilah "diabetes
melitus" berasal dari Bahasa Yunani yang jika diterjemahkan berarti
"mengalirkan melalui pipa dengan tekanan atmosfer" dan dari Bahasa
Latin yang dapat diterjemahkan menjadi "semanis madu".
Pengertian dari Bahasa Yunani dan Latin
menggambarkan diabetes dengan tepat. Karena air melewati tubuh penderita
diabetes seolah-olah dialirkan dari mulut lewat saluran kemih dan langsung
keluar dari tubuh. Air seni diabetisi (pengidap diabetes) rasanya manis
karena mengandung gula. Dulu, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan
menuangkan air seni sang pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu
mengerumuni air seni, hal ini menunjukkan adanya gula. Itu sebabnya diabetes
sering disebut sebagai penyakit kencing manis.
Apa itu
Diabetes?
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi
energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa
elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika
terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu
mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap
dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.Indonesia menempati peringkat empat negara dengan
jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.
Ketika seseorang menderita diabetes maka
pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk
menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula
dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat
diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin
yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah
hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini
melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin
bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel.
Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh
untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula
ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka
terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
Diabetes
Tipe 1
Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin
Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus yang Bergantung pada
Insulin. Jadi diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas
untuk membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau
gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar
terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering
dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak terjadi
pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat
menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan
sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus sehingga hormon insulin
dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.
Penyebab
Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat
menghasilkan cukup insulin. Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap
ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa
penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita
diabetes tipe 1, antara lain karena:
- Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes.
- Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
- Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.
Perawatan
Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin,
maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan
insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin
dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja
pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas
bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.
Diabetes
Tipe 2
Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin
Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada
Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan
karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak
cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak
akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak
dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar
gula dalam darah akan naik.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes
yang sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes
menderita diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang
dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara
bertahap.
Penyebab
Diabetes Tipe 2
Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang
dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam
darah akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab
utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut:
- Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya.
- Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji atau fast food yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat.
- Kadar kolesterol yang tinggi.
- Jarang berolahraga.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena gaya
hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak
sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan
baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga
pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan
insulin.
Perawatan
Diabetes Tipe 2
Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa
fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika
pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam
darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus,
dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang
pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri bukan insulin.
Namun pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika
terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi diabetes tipe 2 adalah
dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai
dengan gerak badan yang sesuai.
Apakah
Anda Terkena Diabetes?
Meski gejala-gejala tadi bisa menunjukkan seseorang
menderita diabetes, namun cara terbaik untuk memastikan apakah Anda mengidap
diabetes atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan. Apa saja yang bisa
dilakukan untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes? Berikut ini beberapa
alternatif yang bisa Anda lakukan baik secara pribadi atau tes di klinik.
Berapa
kadar gula yang normal?
Kadar gula setelah puasa:
Normal: di bawah 100 mg/dl
Pradiabetes: 100 - 126 mg/dl
Diabetes: di atas 126 mg/dl
Kadar gula 2 jam setelah makan:
Normal: di bawah 140 mg/dl
Pradiabetes: 140 - 200 mg/dl
Diabetes: di atas 200 mg/dl
Normal: di bawah 100 mg/dl
Pradiabetes: 100 - 126 mg/dl
Diabetes: di atas 126 mg/dl
Kadar gula 2 jam setelah makan:
Normal: di bawah 140 mg/dl
Pradiabetes: 140 - 200 mg/dl
Diabetes: di atas 200 mg/dl
Tes darah
Biasa dilakukan di laboratorium, yang dites adalah
darah saat puasa dan postprandial. Sebelum melakukan tes, Anda harus berpuasa
selama 12 jam. Kadar gula yang normal selama berpuasa adalah di bawah 100
mg/dl. Setelah itu, pengambilan darah akan dilakukan kembali 2 jam setelah
makan, bila hasilnya diatas 140 mg/dl dapat berarti Anda menderita diabetes.
Tes Urine
Urine atau air kencing diperiksa kadar albumin,
gula dan mikroalbuminurea untuk mengetahu apakah seseorang menderita penyakit
ini atau tidak. Tes ini juga dilakukan di laboratorium atau klinik.
Glukometer
Tes ini dapat dilakukan sendiri di rumah bila
memiliki alatnya. Caranya adalah dengan menusukkan jarum pada jari untuk
mengambil sampel darah. Kemudian sampel darah diletakkan ke dalam celah yang
tersedia pada mesin glukometer. Hasilnya tidak terlalu akurat, tetapi dapat
digunakan untuk memantau gula bagi penderita agar apabila ada indikasi gula
tinggi dapat segera melakukan pengecekan di laboratorium dan menghubungi
dokter. Alat glukometer terkini sudah dirancang begitu mudah digunakan dan
tidak menimbulkan rasa sakit saat mengambil sampel darah.
Bahaya
Diabetes
Berikut ini beberapa bahaya serius yang diakibatkan
diabetes.
- Komplikasi Jangka Panjang
Diabetes
dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal,
dan luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi.
Bahkan taraf yang paling mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini
disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan
tubuh melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami
masalah-masalah jangka panjang ini.
- Hipoglikemia
Walaupun
tidak baik bila kadar gula tinggi, tetapi seorang penderita diabetes mellitus
atau kencing manis ini dapat pula secara tiba-tiba mengalami gula darah yang
sangat rendah di bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia. Ini juga
sangat berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar, berkeringat, lelah,
lapar, gampang tersinggung, atau bingung atau detak jantung cepat sekali,
pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan
bibir. Bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sering kali, menu makanan yang
tepat dan waktu makan yang teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem
itu. Mengkonsumsi glukosa, misalnya sari buah atau tablet glukosa, dapat
menaikkan kembali kadar gula darah ke tingkat yang lebih aman hingga makanan
lain dapat dikonsumsi.
- Ketoasidosis
Jika
glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka lemak dan protein dalam
tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi. Namun saat tubuh membakar
lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang disebut keton. Keton menumpuk dalam
darah dan mengalir ke dalam air seni. Karena keton ini lebih asam daripada
jaringan tubuh yang sehat, kadar keton yang tinggi dalam darah dapat
menyebabkan terjadinya kondisi serius yang disebut ketoasidosis. Gejala
awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing,
mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan
menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.
Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa
berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
Cegah dan
Kendalikan Diabetes
Mengingat bahaya dan komplikasi yang dapat
disebabkan penyakit diabetes, maka menghindari atau mengendalikan kadar gula
yang tinggi adalah cara terbaik. Bagaimana caranya?
- Menurunkan berat badan. Lemak dalam tubuh dapat menyerap insulin.
- Hindari makanan berlemak, diawetkan atau goreng-gorengan. Sebaliknya, pilih makanan yang berserat tinggi dan glukosa kompleks.
- Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi yang mengandung banyak glukosa.
- Minum banyak air.
- Berolahraga secara teratur.
- Hindari stres.
- Hindari alkohol atau softdrink.
- Hindari merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko, karena kebiasaan mereka merusak jantung serta sistem sirkulasi, dan mempersempit pembuluh darah. Sebuah referensi menyatakan bahwa 95 persen amputasi yang berkaitan dengan diabetes dilakukan pada para perokok.
- Minum obat yang dianjurkan dokter untuk menurunkan kadar gula.
- Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu diberikan melalui terapi insulin.
- PEnggunaan produk-produk perlebahan yang terbukti banyak membantu proses pengendalian gula darah dan pemulihan.
Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih baik dan lebih sehat harus dijalankan. Orang-orang yang menduga bahwa dirinya menderita diabetes hendaknya memeriksakan diri ke dokter yang telah berpengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit diabetes.
GO BREAKTHROUGH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar